Sabtu, 28 November 2009

Training Need Analysis

DISKUSI I
Training Need Analysis (TNA), secara ringkas merupakan pendekatan
sistematis untuk mendefinisikan profile sebagai basis penentuan 'gap' pada
keahlian terkini, pengetahuan, dan pola tingkah karyawan terhadap
kapabilitas yang diharapkan, serta kebutuhan perusahaan terhadap keahlian
yang mendukung target kedepan (secara strategis)

Pertama, task analysis bisa menyusun semacam kurikulum pelatihan yang
bersifat standard dan terpadu. Artinya, melalui analisa tugas dan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh setiap posisi, maka kita kemudian bisa
merumuskan jenis-jenis pelatihan tertentu untuk setiap posisi tersebut.
Beragam jenis pelatihan ini kemudian distandardkan dan menjadi pelatihan
yang wajib diikuti oleh setiap orang yang menduduki posisi tersebut.

Kedua, Person Analysis, Analis yang berfokus pada level kompetensi orang
yang memegang posisi tertentu. Analisa ditujukan untuk mengetahui
kekurangan dan area pengembangan yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Dari
sini, kemudian dapat disusun jenis training apa saja yang diperlukan untuk
orang tersebut. Dalam analisa ini biasanya telah ditetapkan beragam jenis
kompetensi dan juga standar level kompetensi yang diperlukan untuk suatu
posisi tertentu.
Misal, untuk posisi manajer diperlukan penguasaan
terhadap 8 jenis kompetensi (misal, kompetensi leadership, communication
skills, dll). Kemudian juga telah ditetapkan, bagi para manajer maka
standard level untuk ke-8 jenis kompetensi itu adalah 5 (dari skala 1 -
5). Langkah berikutnya adalah para manajer akan di-ases untuk melihat
level kompetensi-nya, apakah ia sudah berada pada level 5 untuk semua
jenis kompetensi itu atau belum.

Ketiga, Organizational Analysis, Analisa kebutuhan pelatihan yang
didasarkan pada kebutuhan strategis perusahaan dalam merespon dinamika
bisnis masa depan. Kebutuhan strategis perusahaan dirumuskan dengan
mengacu pada dua elemen pokok, Corporate Strategy dan Corporate Values

Semua rancangan pelatihan sebaiknya cost-effective yang memastikan TNA
sedemikian rupa sehingga mempunyai korelasi tinggi terhadap Siapa butuh
apa. kejelasan materi yang dipelajari sebaiknya mempunyai dampak output
dan outcome seperti yang diharapkan, serta merupakan pondasi dasar dari
pertumbuhan pembelajaran (learning growth) sebagaimana disarankan pada
layer pertama Balance Scorecard, ada baiknya kalau organiasi bapak
menentukan HE scorecard yang sebanding.

DISKUSI II
Kalau ditempat saya TNA berbasis organisasi dikaitkan dengan permasalahan atau target yang ingin dicapai oleh Organisasi/Perusahaan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk TNA ditingkat organisasi sbb:
1. Identifikasi Masalah
2. Design TNA
3. Analisa Data
4. Umpan Balik

1. Identifikasi Masalah
Untuk mengidentifikasi permasalahan organisasi bisa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sbb:

a. Apa yang terjadi dengan organisasi yang menjadi trigger untuk dilakukan TNA ?
Potensial trigger diantaranya :
- Adanya sistem atau prosedur baru
- adanya produk baru
- adanya customer baru
- perluasan pasar, dst

b. Apakah ada indikator negative dalam organisasi yang menjadi trigger tambahan ?
bisa berupa:
- customer complaint
- loss of customer
- meningkatnya product reject
- standar kerja yang belum tercapai, dst.

2. Design TNA
Merupakan rancangan TNA yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan temuan lapangan yang menjadi dasar dalam menentukan perlu tidaknya sebuah pelatihan.

Form Design TNA, berisi:
a. Tujuan dilakukan TNA
b. Metode pengumpulan informasi (survey, quesioner, interview, doc kerja, observasi ditempat kerja)
c. Perlengkapan atau dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan pengumpulan data.

3. Analisa Data
Dilakukan dengan melakukan analisa Kualitatif (content) dan atau analisa Kuantitatif (statistik/numerik)

4. Umpan Balik
ada 3 langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :
a. Menyiapakan laporan akhir yang memuat informasi mengenai:
- Executive Overview
- Description of Process
- Summary of Finding
- Preliminary Conclusion
- Recommendation
- Potential Barier
b.Sajikan laporan tersebut pada pihak berwenang
c.Tentukan Langkah Selanjutnya

diskusi dari:
Edwin Hermawan

DISKUSI III
TNA memang salah satu cara untuk melihat kebutuhan pelatihan untuk masing2 bagian dan jabatan dalam perusahaan. Salah satu metodenya yaitu dengan Metode Kawakita Jiro.

Metode ini sangat sederhana. Jadi pertama siapkan post it dan berikan kepada karyawan, tulis dua pertanyaan:
1.masalah apa yg sering terjadi setiap hari ?
2.apa ide untuk mengatasinya/ perbaikannya ?

Dari post it itu kita akan pisahkan menurut spesifikasinya.
Misalnya masalah yang berhubungan dengan produksi, manusia, hal teknis dll.
Dan dari hasilnya akan dapat ditemukan pelatihan yang sedang dibutuhkan itu apa.

diskusi dari:
SM (marru_chan@yahoo.com)

DISKUSI IV
TNA bisa dibagi sesuai kebutuhannya, antara lain:

- untuk pekerjaan yang sekarang
- untuk pekerjaan yang akan datang
- untuk penghargaan
- refresh
- karena adanya perubahan aturan/undang- undang/ teknologi
- belum terpenuhinya kompetensi yang ditulis dalam job des
- hasil performance appraisal
- improvement continuity training
- dll


Tidak ada komentar:

Posting Komentar