Sabtu, 28 November 2009

Behavioral Event Interview (BEI)

Dalam proses rekruitment karyawan, belakangan ini dikenal istilah Behavioral Event Interview. Istilah ini merupakan pengembangan teknik wawancara kandidat yang ditemukan oleh David McClelland, pengarang buku Competence at Work sekaligus guru besar di Harvard University. Sebenarnya apa sih yang disebut dengan Behavioral event Interview (BEI)?

Teknik ini merupakan wawancara yang lebih terfokus pada proses penggalian yang lebih dalam tentang kompetensi/karakter seseorang agar berhasil dalam melakukan pekerjaan di suatu jabatan tertentu. Proses ini biasanya memakan waktu antara satu setengah jam sampai tiga jam dan dibagi dalam tiga tahapan, sebagai berikut:

Introduksi
Pada tahap ini, anda sebagai pewawancara harus menjelaskan tujuan dari proses wawancara di organisasi anda. Kemudian anda bisa melanjutkannya dengan mengajukan serangkaian pertanyaan wawancara pada kandidat. Untuk mencatat hasil wawancara secara detail, disarankan untuk merekam wawancara ini. Tetapi sebelum memulai wawancara, anda harus meminta persetujuan terlebih dulu untuk merekam wawancara tersebut kepada kandidat yang bersangkutan. Dan yakinkan padanya bahwa hasil rekaman ini akan diperlakukan secara confidential, dalam arti tidak akan disebarluaskan ke pihak manapun yang tidak berkepentingan.

Tugas dan tanggung jawab
Pada proses ini kandidat harus menceritakan tentang jabatan, tugas dan tanggung jawabnya di organisasi terakhir kandidat bekerja. Kemudian klarifikasi setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut: Apa job description anda? Bagaimana anda mengerjakannya? Dengan siapa anda bekerja sama?Berapa lama anda menyelesaikan pekerjaan tersebut? dan seterusnya.

Behavioral event
Ini merupakan tahap terakhir dari BEI. Pada tahap ini kandidat diminta untuk mengingat dan menceritakan tiga peristiwa dimana kandidat merasa sukses atau telah berhasil melakukan sesuatu. Kemudian kandidat juga diminta untuk menceritakan tiga peristiwa dimana kandidat merasa gagal atau tidak berhasil dalam pekerjaan.

Untuk menggali lebih dalam setiap peristiwa yang dialami kandidat, anda dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut: Ceritakan kejadian tersebut dari awal!; Apa yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi?; Kapan terjadinya?; Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?; Apa yang anda rasakan saat itu?; dan seterusnya. Dengan mengajukan pertanyaan ini anda akan mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang pernah kandidat alami. Ini berarti akan memperjelas atau mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki oleh kandidat.

Setelah proses wawancara berakhir, anda perlu meluangkan waktu selama beberapa jam untuk menganalisa, mengidentifikasi dan menyimpulkan kompetensi atau karakter yang dimiliki kandidat. Ingat, jangan sekalipun mengambil kesimpulan pada saat melakukan wawancara. Karena akan menyebabkan kesimpulan anda kurang objektif akibat kurang konsentrasi. Pada dasarnya kesimpulan hanya dapat dilakukan setelah wawancara selesai. Nah, dengan teknik BEI, diharapkan anda akan menemukan kandidat yang sesuai dan qualified.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar