Perhitungan bonus tahunan dapat ditentukan, melalui:
DISKUSI I
A. Sisi perusahaan
1. Tetapkan target perusahaan.
Apabila mencapai target 200 milliar maka kompensasi bonus 100% atau
point 100
Apabila mencapai target 160 milliar maka kompensasi bonus 80% atau
point 80
Apabila mencapai target 120 milliar maka kompensasi bonus 60% atau
point 60
2. Tetapkan % utilisasi mesin produksi dan fasilitas perusahaan
lainnya
Utilisasi mencapai >90% dapat point 50
Utilisasi mencapai > 75% <90%>
Utilisasi mencapai >50 <75%>
B. Sisi karyawan
Tentukan paling sedikit 3 (tiga) target yang hendak dicapai dalam satuan
yang dapat diukur / dihitung serta harus bisa dilakukan.
Umpamanya :
Target A
Tercapai 100% dapat point 100 Tercapai 80% dapat point 80
Tercapai 60% dapat point 60
Target B :
Tercapat 100% dapat point 85 Tercapai 80% dapat point
65 Tercapai 60% dapat point 50
Target C :
Kalau tercapat 100% dapat point 70 Tercapai 80% dapat point 50
Tercapat 60% dapat point 35
Pada saat akhir tahun lakukan evaluasi pencapaian yang selanjutnya akan
dipengaruhi lagi oleh faktor kehadiran, keterlambatan, surat peringatan
dll atas penilaian atasannya.
Sebagai contoh apabila seluruh target dan penilaian mendapat nilai
tertinggi/ maksimum maka karyawan bersangkutan dapat bonus 5 kali gaji
sebulan.
Begitu seterusnya disusun secara degradasi pada pencapaian yang lebih
kecil.
Mungkin gambaran diatas bisa jadi kerangka utk pengembangan agar sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan masing-masing.
Sumber dari:
Yus H.
--------------------------------------------------------------------------------------
DISKUSI II
1. Presensi (Kehadiran) Karyawan dalam perusahaan selama bekerja dalam
satu tahun Januari - Desember 2009
2. Apakah karyawan yang bersangkutan sudah pernah diberikan warning
letter / surat peringatan (berdasarkan tingkatannya)
3. Prestasi kerja dalam satu tahun Januari-Desember 2009
Sumber dari:
David Pohan, SH., CA
Termuat di milis HRM Club October 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar